TIGA CAHAYA BANGSA: RAHMAH EL YUNUSIYYAH, SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN, DAN GUS DUR DITETAPKAN SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL 2025
12/11/2025 | Penulis: HUMAS BAZNAS CIANJUR
TIGA CAHAYA BANGSA: RAHMAH EL YUNUSIYYAH, SYAIKHONA KHOLIL BANGKALAN, DAN GUS DUR
Negara kembali menorehkan sejarah penting. Melalui Keputusan Presiden Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, tiga tokoh besar bangsa—Hj. Rahmah El Yunusiyyah, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.
Penyerahan gelar dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan negara atas jasa-jasa luar biasa ketiganya dalam memperjuangkan pendidikan, kemerdekaan berpikir, serta nilai-nilai kemanusiaan yang luhur.
Hj. Rahmah El Yunusiyyah : Perintis Pendidikan Perempuan Indonesia
Lahir di Padang Panjang pada 26 Oktober 1900, Hj. Rahmah El Yunusiyyah dikenal sebagai sosok pelopor pendidikan Islam untuk perempuan. Pada tahun 1923, ia mendirikan Diniyah Putri, sekolah Islam pertama bagi kaum perempuan di Indonesia—bahkan di Asia Tenggara.
Di masa perjuangan, Rahmah turut mendirikan dapur umum bagi pejuang dan menggerakkan kaum perempuan untuk berperan dalam perjuangan kemerdekaan.
Kini, lebih dari seabad kemudian, dedikasinya diakui negara. Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional 2025, mewakili semangat pendidikan, kesetaraan, dan peran aktif perempuan dalam pembangunan bangsa.
“Rahmah El Yunusiyyah bukan hanya pendidik, tapi pembebas pikiran perempuan Indonesia,” ujar salah satu tokoh pendidikan Sumatera Barat.
Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan : Guru Para Ulama, Penanam Semangat Cinta Tanah Air
Nama Syaikhona Muhammad Kholil sudah lama harum di dunia pesantren. Ulama karismatik asal Bangkalan, Madura, ini dikenal sebagai guru dari para kiai besar di Nusantara, termasuk KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama.
Beliau menanamkan nilai penting yang terus dikenang hingga kini:
“Hubbul Wathan Minal Iman” – Cinta Tanah Air adalah bagian dari Iman.
Prinsip itulah yang menjembatani nilai agama dengan semangat kebangsaan. Melalui Keppres 116/TK/2025, Syaikhona Kholil diakui sebagai Pahlawan Nasional atas jasanya dalam pendidikan Islam dan pembentukan karakter kebangsaan santri Indonesia.
Kini masyarakat Madura bangga, nama besar ulama mereka akhirnya tercatat dalam sejarah nasional.
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) : Presiden Rakyat, Pahlawan Kemanusiaan
Bagi banyak orang, Gus Dur bukan hanya seorang ulama dan presiden, ia adalah simbol kemanusiaan, toleransi, dan keberanian berpikir.
Lahir di Jombang, 7 September 1940, Gus Dur tumbuh dalam tradisi pesantren namun berpikiran terbuka terhadap dunia modern. Sebagai Ketua Umum PBNU (1984–1999) dan Presiden ke-4 Republik Indonesia, ia memperjuangkan pluralisme, demokrasi, dan kesetaraan hak bagi semua warga negara.
Penetapannya sebagai Pahlawan Nasional 2025 menjadi pengakuan atas perjuangannya menjaga Indonesia sebagai rumah bersama yang damai dan toleran.
“Gus Dur mengajarkan bahwa agama harus menebar rahmat, bukan sekat,” ungkap Presiden Prabowo saat upacara penganugerahan.
Tiga Jalan, Satu Tujuan: Membangun Indonesia dengan Ilmu, Iman, dan Kemanusiaan
Ketiganya datang dari latar berbeda, Rahmah dari dunia pendidikan perempuan, Kholil dari pesantren klasik, dan Gus Dur dari ranah politik dan kemanusiaan, namun semuanya menyalakan api perjuangan yang sama: mencerdaskan bangsa, menegakkan nilai, dan menumbuhkan cinta tanah air.
Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional 2025 menjadi pengingat bahwa perjuangan tidak selalu dalam medan perang, tetapi juga dalam pemikiran, pendidikan, dan keteladanan.
Dari Padang Panjang ke Bangkalan hingga Jombang, cahaya perjuangan mereka kini berpadu menjadi “Tiga Cahaya Bangsa”, menerangi langkah Indonesia menuju masa depan yang berilmu, beriman, dan berkeadaban.
Artikel Lainnya
Menjaga Lisan: Kunci Ketenangan Hati
Doa Hujan: Keutamaan Mengangkat Tangan di Bawah Tetesan Rahmat
10 Manfaat Shalat Tahajjud bagi Ketenangan Jiwa
Niat Puasa Rajab: Bacaan dan Keutamaan yang Perlu Diketahui
Kekuatan Sedekah Jumat
Sejarah Hari Santri Nasional 22 Oktober dan Tujuan Memperingatinya

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
